Puluhan juta terkumpul dalam kuliah subuh bersama Syaikh Muhammad Ramadhan al Hulu dari Palestina

Wiradesa. –  Kehadiran Syaikh Muhammad Ramadhan al-Hulu, pendakwah asal negeri Palestina di Kampoeng Dakwah Muhammadiyah Pencongan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan dalam Safari Peduli Palestina pada kajian kuliah subuh di Musholla Othman begitu menarik jama'ah, Ahad (19/05).

Syaikh Muhammad Ramadhan al-Hulu adalah seorang pengajar hadits Bukhori Muslim di lembaga pendidikan khusus al-Qur'an di Palestina yang berusia 40 tahun. Hafidz (penghapal al-Qur'an) asal Gaza tersebut datang bersafari di Indonesia untuk amal dan peduli pemuda Gaza.

Penggerak Kampoeng Dakwah Muhammadiyah Pencongan, FauzanAmin mengungkapkan bahwa hadirnya Syaikh Hulu bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Pekalongan untuk menggalang donasi Peduli Palestina.

"Kedatangan ulama dari Palestina tersebut berkat kerjasama dengan lembaga Lazizmu Kabupaten Pekalongan terkait gerakan peduli Palestina." Ujarnya, Ahad (19/05).

Kuliah subuh dihelat di Musholla Othman, Gang 4 Kurma, Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan dihadiri oleh ratusan jama'ah. Terkumpul donasi sebesar Rp. 28,430 juta. "Alhamdulillah sementara terkumpul donasi sebesar Rp 28.430.400,-" lanjut Fauzan.

Untuk lebih dekat dengan Syaikh Hulu, bahkan jama'ah datang sebelum sholat subuh. Dalam kajiannya Syaikh mengungkapkan kondisi terakhir di Gaza saat ini. Ia mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah peduli pada saudaranya di Palestina. Selain itu, Syaikh mengungkapkan kekaguman dan keindahan alam Indonesia yang membuat kesan tersendiri baginya.

"Syaikh Muhammad Ramadhan al-Hulu mengungkapkan kegagumannya saat diajak jalan-jalan ke Petungkriyono, menurut Syaikh alam Indonesia begitu indah," lanjut Fauzan.

Kehadiran hafidz sekaligus guru hadits Bukhori Muslim asli Gaza ke Pekalongan tersebut, tutur Fauzan, semoga warga Pekalongan dan sekitarnya dapat turut merasakan penderitaan saudara-saudara mereka di Palestina. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button