PEKALONGAN - Muhammadiyah sejak berdiri tahun 1912 menegaskan diri sebagai gerakan Islam yang berjuang menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam di Indonesia yang diilhami oleh firman Allah SWT dalam surat Ali Imran 104. Misi Muhammadiyah tersebut dikenal dengan gerakan dakwah dan tajdid yang diwujudkan melalui kepeloporan dalam pembaruan pemahaman agama, reformasi sistem pendidikan Islam, pengembangan pranata pelayanan-pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat berbasis Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO), memajukan peran perempuan muslim (Aisyiyah) di ruang publik, pengorganisasian zakat dan haji, merintis taman pustaka dan publikasi, tabligh yang mencerdaskan, dan mengembangkan amaliah Islami yang memajukan kehidupan
Pada abad kedua, Muhammadiyah berkomitmen kuat untuk melakukan gerakan pencerahan. Gerakan pencerahan (tanwir) merupakan praksis Islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Sesuai hasil Tanwir tahun 2015 di Makassar yang menghasilkan resolusi penguatan kedaulatan dan keadilan sosial. Muhammadiyah menyuguhkan Islam berkemajuan sebagai kelanjutan dari tajdid pembaharuan.
Baca Juga : Targetkan Tidak Ada Lulusan Nganggur, BKK SMK Muhammadiyah Kedungwuni Terus Dioptimalkan
Dalam sambutannya Haidar Nasir menyampaikan, Kondisi Indonesia saat ini sangat mengenaskan, banyak bahan-bahan pokok yang di import dari luar negeri, Haidar menambahkan bahwa Indonesia juga punya produk untuk di eksport keluar negeri dan produk ini jauh lebih baik dan lebih bagus nilainya, dan itu dilakukan oleh Muhammadiyah. Indonesia saat ini sedang mengeksport produk Islam Berkemajuan.
“Baru kemarin saya pulang dari Malaysia mengesahkan sekolah Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Istimewa di sana, dan nanti di Melbourne kota besar di Australia akan di bangun Muhammadiyah Boarding School di sana, ini adalah produk yang kita eksport keluar negeri yakni produk Islam berkemajuan.” Jelasnya.
Menyikapi motto Islam berkemjuan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan pada tahun ini 2018 membangun Amal Usaha Muhammadiyah dalam berbagai bidang. Dari tempat ibadah, pusat pengembangan ekonomi, layanan olahraga, layanan pendidikan, serta layanan sosial lain yang semuanya jika dinilai dengan rupiah, setara 24,8 Milyar. Pada kegiatan pengajian akbar tanggal 28 April bertempat di kompleks Gedung Dakwah Muhammadiyah Pekalongan di Kajen kegiatan tersebut dibingkai dengan Pengajian Akbar dalam rangka Peresmian Kantor Bersama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Miftahul Ulum (KBIH MU) Pekalongan. Dan penandatanganan prasasti oleh Haidar Nasir selaku ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan sekalugus mengisi tausiah dalam pengajian.
Bersamaan dengan itu, pada kesempatan pengajian akbar tersebut juga akan disampaikan bantuan Hibah Bupati Pekalongan, Drs.H. Asip Kholbihi, senilai 1 Milyar. Hibah tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan pengembangan gedung dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, sehingga lebih bisa mewadahi kegiatan dakwah dan pemberdayaan umat.
Pengajian akbar tersebut akan dihadiri oleh sekitar 7000 orang jamaah, yang berasal dari berbagai cabang dan ranting Muhammadiyah se-kabupaten Pekalongan. Dalam upaya memeriahkan acara pengajian, juga dilaksanakan Pawai ta’aruf grup marching band dan siswa sekolah Muhammadiyah, Bazar produk binaan Aisyiyah, Lazismu, dan Muhammadiyah Cabang, serta Pemeriksaan/Pengobatan gratis yang akan dilakukan oleh RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan. KARTIKA
umum amal-usaha muhammadiyah daerah pengajianBERITA TERKAIT
