Pekalonganmu.com – Diterapkannya status tanggap darurat COVID-19 yang mengharuskan social distancing (pembatasan social), diantaranya dengan bekerja dari rumah (WFH-work from home) untuk para pekerja atau pegawai, belajar di rumah untuk para siswa, dan aktifitas lain yang dihimbau dilakukan di rumah masing-masing, membawa implikasi kepada melambatnya kegiatan ekonomi warga. Para pedagang makanan dan pedagang pasar, sangat merasakan dampak kebijakan ini, yaitu pendapat yang berkurang. Ditambah lagi dengan banyak ditutupnya akses masuk ke kampung-kampung, untuk memudahkan pengawasan keluar masuk warga, membawa dampak yang sangat besar bagi ekonmi warga, yakni para pedagang keliling dan juga tukang ojek. Jasa tukang ojek semakin tidak diminati, karena dengan pembatasan sosial, tidak orang akan bebas menggunakan jasa tukang ojek. Akibatnya jelas, pendapatan tukang ojek semakin menurun.
Kantor Layanan Lembaga Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah (KL Lazismu PAYM) Kajen merasa terpanggil untuk melaksanakan langkah nyata tanggap akan keadaan masyarakat sekitarnya. Sehingga wujud kepedulian tersebut dinyatakan dengan memberikan bantuan beras untuk keluarga yatim dan driver ojek pangkalan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 6 April 2020, di sekretariat KL Lazismu PAYM Kajen.
“Kegiatan pemberian bantuan ini adalah upaya kami untuk meringankan beban akibat pandemi corona,” ungkap Wiro Purnomo, Kepala KL Lazismu PAYM Kajen. “Dan kami sampaikan terima kasih juga kepada para donator yang sudah menyalurkan shadaqahnya lewat Lazismu,” sambung Pak Ipung, sapaan harian Wiro Purnomo.
Baca Juga : Support TPPC, BTM Pekalongan Donasi 20 Juta
Dalam kegiatan tersebut, KL Lazismu PAYM Kajen memberikan 200 paket, berupa 5 kg beras, senilai Rp. 55.000,00, sehingga total yang ditasyarufkan (disampaikan) adalah 11 juta rupiah. Bantuan ini diberikakan kepada 130 keluarga yatim dan 70 orang driver ojek pangkalan di sekitar kantor KL Lazismu PAYM. Penentuan penerima adalah keluarga yatim dan driver ojek pangkalan, adalah karena mereka dinilai kelompok masyarakat yang terkena dampak langsung secara ekonomi dari pandemic corona.
Sebagai perwakilan penerima, Edi, driver ojek pangkalan menyampaikan, “kami sangat berterima kasih, ternyata masih ada perhatian kepada kami di masa sulit ini,” ungkapnya dengan terharu. (ad)
muhammadiyah cabangBERITA TERKAIT
