Silaturahim Muhammadiyah Karanganyar, Jumari : Bermuhammadiyah itu Harus Tulus Bukan Fulus
pekalonganmu.com – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Karanganyar pada hari Sabtu 15 Juli 2017, menyelenggarakan Pengajian Umum dalam rangka Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah Karanganyar. Dengan mengambil tempat di Masjid Al Ikhlas, kompleks Kantor Kecamatan Karanganyar, pengajian tersebut diikuti oleh anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kecamatan Karanganyar, beserta pimpinan dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah di wilayah cabang Karanganyar. Juga dihadiri oleh Kapolsek, Danramil, dan tokoh masyarakat lainnya.
Arif Rosyid, Ketua PCM Karanganyar, dalam sambutannya, berharap agar warga Muhammadiyah Karanganyar menjadikan Ramadhan sebagai momentum perubahan perilaku, serta mendorong perbanyak aktifitas dan silaturahim. "Semakin banyak aktifitas dan silaturahim, maka akan semakin banyak pula kemanfaatan Muhammadiyah untuk umat," pesan Arif Rosyid kepada jamaah pengajian.
Sedangkan ustadz Jumari, selaku pembicara pengajian tersebut menyampaikan tentang spirit surat Al Mudatsir, kaitannya dalam berdakwah dan bermuhammadiyah, yaitu : 1) Selimut adalah simbol kenyamanan. Maka jika akan berjuang, selimut harus ditinggalkan, dan hanya menggantungkan segala urusan kepada Allah; 2) Menyiapkan segala perangkat, baik SDM, sarana, dan prasarananya; 3) Perbuatan dosa tinggalkanlah, termasuk meninggalkan mereka yang hanya suka menghujat atau mengkritik saja; 4) Berjuang tanpa pamrih; 5) Bersabar dan istiqomah berjuang dalam sistem gerakan.
"Berjuang di Muhammadiyah itu harus tulus, bukan karena fulus," pesan Jumari, yang merupakan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Jawa Tengah. "Meski hanya beda letak 'lengkunganya', namun membawa akibat berbeda. 'tulus', dengan lengkung di bawah akan membawa keberkahan, sedangkan 'fulus' dengan lengkung di atas hanya membawa kehancuran," lanjut Jumari, yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang.
Dalam kesempatan itu, ustadz Jumari juga mendorong agar Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk mau mengaktifkan rantingnya, dengan menggiatkan pengajian-pengajian. Karena kunci berjuang terletak pada keyakinan kepada janji Allah dan kemauan. "Bapak-bapak dan Ibu-ibu harus yakin, bahwa dengan ber-Muhammadiyah akan membawa kita ke surga," pesannya kepada jamaah.