Kader Muhammadiyah Pekalongan Bawa Ide Edukasi Kesehatan Mental dan Self-Improvement Lewat Sosial Media Platform Ke Jakarta
Pekalonganmu.com, – Devi Mahanani seorang entrepreneur
muda atau biasa dikenal sebagai filantropis yang juga aktif di persyarikatan
Muhammadiyah, Ia aktif sebagai Instruktur Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten
Pekalongan sejak 2022 lalu, dan sebelumnya ia juga aktif sebagai Ketua Bidang
Hikmah dan Kebijakan Publik Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah tahun 2021-2022. Sebelum itu ia juga pernah bergabung
dalam anggota bidang ASBO (Apresisasi Seni, Budaya dan Olahraga) Ikatan Pelajar
Muhammadiyah ditingkat ranting saat ia duduk dibangku sekolah menengah pertama.
Devi
menjelaskan, ide yang ia bawa bermula
ketika dimasa Pandemi Covid 19. Tahun 2020 -2021, Ia melihat begitu banyaknya
berita-berita yang mengangkat tentang kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga(KDRT), Perceraian dan Pernikahan
Dini diseluruh Indonesia, khususnya di Pekalongan. Pekalongan merupakan sebuah
kota kecil di jawa tengah yang berjumlah 897.111 jiwa [1].
Pada awal pandemi tingkat perceraian di kota Pekalongan mencapai 604 kasus[2].
Belum kasus yang ada di kabupaten Pekalongan. Ini merupakan permasalahan sosial
yang harus dicari akar penyebabnya. Ia menjelaskan bahwa Kesehatan mental
adalah komponen vital bagi manusia untuk terus menjalani kehidupan. Dalam
situasi yang tidak teduga saat ini, sangat rentan sekali setiap orang mengalami
dan bahkan menjadi pelaku kekerasan.
Kesehatan mental menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya
permasalahan sosial[3].
Devi menambahkan, Forum Bawa Idemu
adalah gerakan kolektif forum yang diluncurkan oleh anak-anak muda yang
berkolaborasi dengan beberapa tokoh besar di Jakarta.dengan tujuan menampung
ide-ide yang bisa menjawab permasalahan sosial yang ada didaerahnya untuk
kemudian dipresentasikan dan matangkan dalam sebuah forum dengan ide-ide luar
biasa yang dibawa oleh seluruh peserrta.
“saya mendapatkan kesempatan lolos
seleksi menjadi 100 ide terbaik dari 5000 peserta yang mendaftar dan menjadi
satu dari empat perwakilan dari Jawa Tegah dengan proses seleksi essay dan
pembuatan video terkait ide yang digagas.” Ujar Devi.
Menurutnya, Setiap
orang mengetahui dengan baik bahwa percepatan perubahan zaman dan teknologi
sangatlah cepat. Pada umumnya banyak sekali orang-orang berlomba untuk
mengimbangi dirinya dengan percepatan tersebut supaya tidak tergerus masifnya
perkembangan zaman. Bagi orang-orang dengan semangat kesadaran yang baik, ia
akan menyikapi dan mengambil peluang dari perubahan dunia yang semakin membawa
pada kemudahan akan tetapi tidak dengan orang-orang yang kesulitan membaca arah
dan perubahan zaman, eksistensinya sebagai manusia seringkali mengalami
guncangan-guncangan. Sebab, tidak resilient dalam menghadapi arus perubahan yang
begitu sangat cepat.
Tidak
semua individu mampu secara sehat melihat berbagai macam kemajuan yang kian
hari menggerus dan mempertanyakan keberadaanya sebagai manusia. Banyak sekali
dari masyarakat kita yang belum menyadari pentingnya kesehatan mental bagi
kehidupan sehari-hari kita. Dengan memanfaatkan teknologi digital yakni melalui
sosial media instagram bernama HELPME.Konselor masyarakat luas khususnya
masyarakat di Pekalongan bisa mengakses pengetahuan dan mendapatkan insight
dari konten-konten yang di produksi dari platform tersebut.
Devi
berharap ide yang ia bawa dan sudah terimplementasi dan yang akan terus
berprogress ini dapat menjadi media platform yang bermanfaat serta juga bisa
menandingi konten-konten yang kurang memiliki value/nilai. Ia juga berharap
platform Helpme.Konselor dapat terus berkomitmen dan bekerja sama dengan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dinas Pendidikan baik Kota
ataupun Kabupaten Pekalongan serta para pemengaruh (Influencer) yang mumpuni
dan profesional di bidang Kesehatan Mental dan pengembangan diri.
[1] Demografi pemerintah Kota Pekalongan, https://pekalongankota.go.id/halaman/demografi.html
, diakses pada 1 Oktober 2021.
[2] Tingkat perceraian di…, https://batiktv.pekalongankota.go.id/berita/tingkat-perceraian-tinggi-604-wanita-resmi-berstatus-janda.html
diakses pada 1 Oktober 2021.
[3] BPMPK, Faktor penyebab timbulnya masalahn sosial, https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201626/materi2.html
,diakses pada 1 Oktober 2021.