*”Al-mar-‘u Ma’a man Ahabba”* yang artinya seseorang (akan dikumpulkan) bersama orang yang dicintainya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari disebutkan “Dari Anas bin Malik, ia berkata: “Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah tentang hari kiamat dan berkata, “Kapankah hari kiamat tiba?”, Beliau menjawab: “Apa yang engkau persiapkan untuk menghadapinya?” la menjawab, “Tidak ada, melainkan saya mencintai Allah dan Rasul-Nya”. Maka Rasulullah bersabda: “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” Anas bin Malik ra berkata: “Kami tidak pernah merasa gembira seperti kegembiraan kami dengan ucapan Rasulullah Shallallahu “Alaihi wa Sallam: “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai (di akhirat kelak).” Kemudian Anas berkata: “Sungguh saya mencintai Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam, Abu Bakar dan Umar dan berharap agar saya bisa bersama mereka (di akhirat kelak) disebabkan cintaku terhadap mereka, walaupun saya tidak beramal seperti amalan mereka” (HR. Al-Bukhari).
Ketika seseorang mencintai kaum sholihin ( orang-orang saleh ), orang-orang yang senang berbuat baik, maka kelak di Hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama kaum yang shaleh. Begitu juga ketika seseorang mencintai Rasulullah Saw. maka kelak dia akan dikumpulkan bersama beliau. Nabi pernah mengingatkan hal ini: “Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di Surga.” (HR. Al-Tirmidzi, al-Marwazi, al-Thabrani, al-Lalika’i, Ibn Baththah dan Ibn Syahin). Allah berfirman
وَمَنۡ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ فَاُولٰٓٮِٕكَ مَعَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمَ اللّٰهُ عَلَيۡهِمۡ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيۡقِيۡنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصّٰلِحِيۡنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰٓٮِٕكَ رَفِيۡقًا
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : para nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.” (OS. Al-Nisa ayat 69).
Betapa beruntungnya mereka yang benar-benar mencintai Nabi SAW dalam hidupnya. Kenapa kita harus mencintai Rasulullah SAW ? karena Nabi Muhammad SAW datang membawa rahmat dan hidayah untuk seluruh umat. Jika tidak ada beliau maka sudah bisa ditebak kehidupan kita akan gelap gulita. Karena kecintaan beliau yang amat besar kepada umatnya, beliau tidak ingin kita sesat dan jauh dari Allah ‘Azza wa Jalla. Jangan sampai beliau atau kita sendiri bertepuk sebelah tangan karena tidak menyambut cintanya dengan cinta kita yang sepenuh hati.
Usaha keras beliau yang sungguh-sungguh secara total ingin menyelamatkan umat dari siksa neraka. Maka perlindungan beliau terhadap kita sungguh luar biasa, mestinya kita bersyukur dengan kehadiran beliau di tengah-tengah kita. Beliau juga menegaskan, bahwa “Aku orang yang lebih utama melindungi orang beriman dari pada diri mereka sendiri”.
Mencintai Rasulullah SAW. dengan tulus ikhlas akan merealisasikan manisnya iman dalam hati seorang muslim. Kesempurnaan iman tidak akan tercapai tanpa mencintai beliau saw. Dengan mencintai Rasulullah maka kita akan mendapatkan kedudukan tinggi di surga bersama beliau. Allah Ta’ala menjamin rahmat dan balasan kebaikan bagi hamba-Nya yang menjadikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai teladan. Maka, mencintai seseorang yang diperintahkan Allah Ta’ala untuk meneladaninya adalah perbuatan yang sungguh sangat mulia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga kalian menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dalam Kitab Al-Iman, Bab Hubbur Rasul minal Imaan, no. 14)
Dari firman Allah dan hadits-hadits Nabi SAW mengisyaratkan bahwa dengan mencintai Rasulullah maka kita akan senantiasa bersama-sama Rasulullah. Karena dengan mencintai Rasulullah tentu kita akan meneladani akhlaknya, mengerjakan sunnah-sunnahnya. “Mencintai Rasulullah dengan tulus akan membawa seseorang pada kemuliaan dan menempuh jalan orang yang dicintainya, mengikuti langkah-langkahnya, berada di atas manhajnya, dan mengambil petunjuknya.
Jadi kenapa kita harus mencintai Rasul Muhammad Saw ? Karena ada beberapa alasan utama yang mendasarinya, di antaranya :
*Pertama,* Rasulullah Saw merupakan manusia pilihan yang diutus oleh Allah SWT untuk mengemban risalah kenabian, sehingga mencintainya merupakan wujud kecintaan kita kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman “Katakanlah (Muhammad) “ Bila kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu….” (Qs. 3: 31)
*Kedua,* Rasulullah SAW telah mewariskan dua pusaka yang sangat berharga yaitu Al-Quran dan Sunnah sebagai panduan hidup kita. Dengan berpegang teguh pada keduanya maka keselamatan hidup di dunia dan akherat akan dapat kita peroleh.
*Ketiga,* Beliau adalah teladan yang baik dalam kehidupan kita sebagai percontohan dalam akhlak dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang tepat
*Keempat,* Karena beliau sangat mencintai dan selalu memikirkan keselamatan kita , sampai menjelang ajalpun beliau masih mengatakan “ummati..ummati..ummati”. artinya beliau tidak rela dan sangat sedih apabila banyak ummatnya yang tidak bersama beliau didalam surge Allah SWT.
*Kelima,* Kita berharap mendapat syafaatnya di akherat kelak, sehingga berkumpul di dalam surga bersamanya.
Oleh karena itu, mencintai Rasul Saw. pada hakekatnya adalah untuk kepentingan kita juga, yaitu berharap keridhoan Allah SWT dan mendapatkan syafaatnya di akherat nanti. Marilah kita berupaya untuk terus mencintai beliau dengan menghidupkan dan menjadikan Al-Qur’an dan sunnah-sunnahnya sebagai pedoman untuk kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.🙏