Optimalkan Program Filantropis Imoet, Lazismu Harapkan Peningkatan Penghimpunan Infak di Sekolah PAUD dan TK

PEKALONGAN – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Pekalongan akan melakukan optimalisasi program filantropis imoet di sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah se-Kabupaten Pekalongan. Hal tersebut disampaikan Manager Lazismu Kabupaten Pekalongan, Sutiknyo, S. TP, saat melakukan koordinasi dengan Pengurus Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Pekalongan, Selasa, 14 Januari 2025 di Rumah Makan Barokah, jl. Pahlawan, Kajen, Pekalongan.
Sutiknyo menjelaskan bahwa program infaq filantropis pada TK dan PAUD Aisyiyah se-Kabupaten Pekalongan atau filantropis imoet tersebut sudah berjalan dengan jumlah kaleng infaq yang telah dibagikan Lazismu mencapai 2.000 kaleng lebih. Namun, penghimpunan infaq tersebut kurang optimal sehingga perlu diperbaiki mekanisme dan manajemen penghimpunannya.
“Perlu dilakukan optimalisasi program filantropis imoet, baik dari sisi manajemen penghimpunan, pencatatan, maupun pentasharufan. Untuk optimalisasi pencatatan sekaligus meningkatkan upaya transparansi pengelolaan, Lazismu akan menyiapkan aplikasi sederhana, yang nantinya sekaligus bisa digunakan untuk mengukur kinerja program di masing-masing sekolah”, tutur Sutiknyo.
Sutiknyo juga mendorong agar penghimpunan dana infaq filantropis imoet tersebut juga dimanfaatkan IGABA untuk program-program unggulan Lazismu, seperti peduli guru, beasiswa dan save our school.
“Jika 2.000 kaleng penghimpunannya tiap kaleng 5000 rupiah saja, maka dalam satu bulan minimal terhimpun 10 juta rupiah, satu tahun 120 juta rupiah. Dengan dana tersebut IGABA bisa menyelenggarakan program unggulan misalnya satu tahun satu sarjana di lingkungan guru-guru PAUD dan TK. Atau program peningkatan kesejahteraan guru, dan kebutuhan-kebutuhan lain yang sifatnya mendesak dan darurat”, tutur Sutiknyo.
Sementara itu, Ketua IGABA Kabupaten Pekalongan, Oktavia Novita, menyadari adanya kekurangan dalam pengelolaan dana infaq filantropis imoet tersebut.

“Masih ada yang belum berjalan, misalnya di Bojong dan Pekajangan”, tutur Novi, sapaan akrab Ketua IGABA, Oktavia Novita.
Novi berjanji akan menyampaikan hasil rapat koordinasi pengelolaan infaq filantropis tersebut dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IGABA Kabupaten Pekalongan yang akan dihadiri oleh para pengurus cabang IGABA, pada Rabu, 15 Januari 2025 di Rumah Dakwah Aisyiyah Kabupaten Pekalongan, jalan Mandurorejo, Kajen.
Novi juga berharap dari dana infaq filantropi tersebut dapat mendorong terwujudnya PAUD dan TK Aisyiyah Unggulan di Kabupaten Pekalongan.
“Saat ini telah terkumpul dana kurang lebih 32 juta rupiah yang dapat digunakan untuk peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan kualitas guru, program BPJS Ketenagakerjaan untuk Guru TK dan sebagainya”, imbuh Novi. (Fakhrudin)