BeritaBerita Persyarikatan

Pengajian Ramadhan 1446 H Muhammadiyah Jawa Tengah Regional Pekalongan Raya Perkuat Ukhuwah dan Wawasan Keislaman

PEKALONGANMU.COM, Pekalongan – Pengajian Ramadhan 1446 H Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jawa Tengah Regional Pekalongan Raya digelar  di ruang theater lantai 7 gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) dengan dihadiri lebih dari 200 peserta yang terdiri dari kader Muhammadiyah Pekalongan Raya dan civitas akademika UMPP (22/03/2025).

Pengajian ini menjadi ajang memperkuat nilai-nilai keislaman dan momentum mempererat silaturahmi antarkader Muhammadiyah Pekalongan Raya. Para peserta tampak khusyuk dan antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang digelar sejak pagi hingga sore hari.

Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III UIN Walisongo, membuka sesi pertama dengan materi bertema Ideologi dan Paham Agama Muhammadiyah. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa landasan pemikiran Muhammadiyah berorientasi pada pembaruan Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Shahihah. “Muhammadiyah menekankan Islam yang berkemajuan, bukan hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan pendidikan,” ujarnya.

Baca Juga  Cegah Kenakalan Remaja, SD Muhammadiyah 04 Pekajangan Gelar Sosialisasi Pergaulan Remaja

Sesi kedua menghadirkan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Masrukhi, yang membahas tentang Implementasi Wasathiyah dalam Bidang Sosial dan Pendidikan. Menurutnya, moderasi Islam sangat relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi. “Wasathiyah menjadi kunci keseimbangan antara ajaran Islam dan kehidupan modern yang terus berkembang,” katanya.

Setelah jeda istirahat dan salat, sesi ketiga diisi oleh Ali Trigiyatno dengan tema Titik Pisah Fiqih Muhammadiyah dan Salafi. Dalam pemaparannya, ia menyoroti perbedaan pendekatan kedua kelompok dalam memahami fiqih. “Muhammadiyah lebih fleksibel dalam ijtihad, sedangkan Salafi lebih berpegang pada teks secara harfiah,” jelasnya.

Sebagai penutup, Akhmad Zaeni menyampaikan materi Optimalisasi Gerakan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) LAZISMU PWM Jateng. Ia menekankan pentingnya pengelolaan dana ZIS yang efektif agar dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu. “ZIS harus dikelola secara transparan dan profesional agar semakin banyak yang terbantu,” tegasnya.

Baca Juga  Cegah Kejadian Bullying di Kampus, UMPP Gelar Seminar Peduli Bullying, Body Shaming dan Sexual Abuse

Kontributor ; Humas UMPP

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button