KhutbahKhutbah Idul Fitri

Khutbah Idul Fitri 1446 H / 2025 : Momentum Membentuk Kesalehan Diri dan Sosial

Mubarok, SHI

Khotbah Idul Fitri;

Momentum Membentuk Kesalehan Diri dan Sosial

Oleh: Mubarok, SHI – 1 Syawwal 1446 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُاللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ كَمَا قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.وقال ايضا يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا تَّقُوا اللَّهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَنَا هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَنَا فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْنَا فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هو الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ. اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،لاَاله الاالله والله أكبر اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’aasyirol haadhirin wal haadhiroot, Rohiimanii warohiimakumulloh

Pada pagi hari yang penuh keberkahan ini, Gema Takbir berkumandang di seluruh penjuru dunia, mengagungkan Alloh Dzat yang maha menggenggam Langit dan Bumi. Maka tidak ada kalimat terbaik yang patut kita ungkapkan melainkan kalimat Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin,, Segala Puji hanya milik Alloh, yang dengan kemurahan-Nya melimpahkan segala kenikmatan dan karunia yang tak terbatas jumlahnya, sehingga di pagi yang cerah ini kita diberi kesempatan bertemu dengan hari kemenangan setelah satu bulan penuh kita ditempa menjadi pribadi muttaqiin, dan hari ini kaum muslimin berbondong-bondong menuju tempat Sholat ‘iedul fitri seraya mengagungkan Allah dengan kalimat takbir, tahmid, dan tahlil

. اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،لاَاله الاالله والله أكبر اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Baginda Rosululloh Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam, semoga terlimpah kepada segenap ahli bait beliau, kepada para sahabat beliau, dan semoga sampai kepada seluruh ummat yang itba’ kepada Sunnah-sunnah beliau ilaa yaumil qiyaamah,, aamiin yaa robbal ‘aalamiin

Ma’aasyirol Muslimin, a’azzaniyallohu wa iyyaakum jamii’an

Sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Alloh ta’aalaa, marilah kita senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh, karena sesungguhnya tidak ada satupun bekal yang lebih baik yang dapat kita bawa ketika kita menghadap Alloh di yaumil qiyamah kelak melainkan bekal keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh subhaanahu wata’aalaa

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَاب

Kaum Muslimin Rohiimanii warohiimakumulloh

Alloh memberikan kesempatan kepada kita bertemu bulan Romadhon tahun ini,, genap satu bulan kita berproses bersama bulan yang penuh kebaikan. Romadhon adalah Syahrut Tarbiyyah, bulan pendidikan, dimana ummat Islam ditempa, dididik, dibiasakan untuk melakukan amalan-amalan terbaik dengan maksud untuk menjadikan kita orang-orang yang akan mendapatkan predikat Almuttaqiien sebagaimana Alloh firmankan dalam Qur’an surat Al Baqoroh ayat 183

يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Baca Juga  KHUTBAH IDUL FITRI 1446 H / 2025: Momentum Penguatan Pendidikan Islam dalam Keluarga untuk Merajut Kasih di Hari Fithri" 

. اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،لاَاله الاالله والله أكبر اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’aasyirol Muslimin, a’azzaniyallohu wa iyyaakum jamii’an

Hari ini kita berada di tanggal 1 Syawwal, hari kemenangan, hari dimana Alloh menjadikan kita orang-orang yang kembali kepada kesucian. Idul fitri adalah simbol dihalalkannya kembali segala sesuatu yang Alloh haramkan kepada kita saat Romadhon, akan tapi jangan sampai Idul Fitri ini kita jadikan momentum berakhirnya ketaatan dan amalan-amalan baik kita, karena sesungguhnya selesainya Romadhon ini hendaknya menjadi tolak ukur keberhasilan kita dalam mempertahankan kualitas iman dan kualitas ibadah kita kepada Allah subhaanahu wata’aalaa

Ketaatan dan penghambaan kita kepada Allah selama Romadhon, haruslah meninggalkan atsar, kebaikan yang membekas dalam sanubari kita masing-masing untuk tetap mempertahankan kekhusukan ibadah kita, bahkan ada upaya yang bersungguh-sungguh untuk meningkatkannya di bulan syawwal ini.

. اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،لاَاله الاالله والله أكبر اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’aasyirol Muslimin, a’azzaniyallohu wa iyyaakum jamii’an

Setidaknya, ada tiga hal yang harus kita gapai, untuk mendapatkan keberkahan pasca Romadhon,,

Pertama, Menjaga dengan sekuat jiwa dan raga kita, kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh agar keberkahan Alloh curahkan dari langit dan bumi. Allah subhaanahu wata’aalaa berfirman

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS Al A’raf: 96)

Keimanan dan ketaqwaan yang kita jaga dan kita tingkatkan kualitasnya, menjadi sebab dibukakannya pintu keberkahan dari langit dan bumi, dan jangan sampai kita termasuk orang-orang yang mendustakan kebenaran agama islam agar kita terhindar dari siksa Alloh.

Kedua, Istoqomah melaksanakan kebiasaan baik ketika di bulan Romadhan seperti qiyamullayl, sedekah, tadarus alqur’an, dan lain sebagainya agar semakin bertambah kualitas ibadah kita setelah Romadhon. Rosululloh Shollaloohu ‘alaihiwasallam pernah ditanya oleh seorang sahabat, Abi Amroh sufyan bin Abdillah,

قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِيْ فِي الإِسْلامِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ؟ قَالَ: “قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ استَقِمْ” رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu.” Beliau bersabda, “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.”

Itulah pesan singkat Rosululloh kepada kita, untuk tetap dalam keimanan kemudian istiqomah dalam keimanan itu.

Ketiga, Puasa Ramadhan mengajarkan kepada kita betapa menderitanya saudara-saudara kita yang kesehariannya hidup dalam kekurangan. Kemudian syariat zakatal fitri sebagai penutup Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk berbagi, mengangkat kesedihan orang miskin menjadi kebahagiaan di hari yang fitri sekaligus sebagai upaya mensucikan jiwa kita sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits tentang syariat zakatal fitri

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُوْلُ للهِ زَكَاةَ الْفِطْرِطُهْرَةً لِلْصَائِمِ مِنَ لَّلغْوِ وَالرَّفَثِ وَ طُعْمَةً لِلْمِسْكِيْنِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ مَنْ أَدَّاهَا بَعْدَالصَّلَاةِ فَهِيَ الصَّدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra ia berkata: Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan diri orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-saia dan kotor serta untuk memberi makan kepada orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat Is, maka ia adalah zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya sesudah shalat Id, maka itu hanyalah sekedar sedekah (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

Baca Juga  Khutbah Idul Fitri 1446 H / 2025 M: Mencapai Ketaqwaan dengan Sikap Wasathiyah

. اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،لاَاله الاالله والله أكبر اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’aasyirol Muslimin, a’azzaniyallohu wa iyyaakum jamii’an

Oleh sebab itu, momentum idul fitri hendaklah menjadikan kita orang yang tidak hanya memiliki kesalehan diri yang taat dalam ritual ibadah kepada Alloh, akan tetapi, hendaklah juga membentuk kesalehan sosial kita, menjadikan kita orang-orang yang memiliki kepekaan sosial untuk membantu dan menggembirakan manusia. Alloh subhaanahu wata’aalaa berfirman:

لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيِّنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهِ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa (QS. Al Baqoroh : 177)

Ma’aasyirol Muslimin, a’azzaniyallohu wa iyyaakum jamii’an

Qur’an surat Al Baqoroh ayat 177 ini mempertegas ketetapan Allah bahwa kesalehan tidak cukup dinilai dari seberapa khusuk kita melakukan sholat, bukan pula seberapa sabar kita berpuasa, namun kesalehan itu harus kita sempurnakan dengan seberapa peduli kita kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan, dan seberapa ikhlas kita mengangkat kesedihan mereka menjadi kebahagiaan di hari yang fitri ini.

Semoga Alloh menjadikan diri kita hari ini dan seterusnya, orang-orang yang kembali kepada kecucian

Di akhir khutbah ini marilah kita bersama berdo’a, dengan penuh keyakinan sebagaimana Alloh sebutkan dalam Qur’an surat Al Baqoroh ayat 186

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah: 186)

Marilah kita bermunajat dihadapan Alloh yang maha Agung, berdo’a memohon kepada Alloh agar kita senantiasa dilihpahi kebaikan dalam kehidupan kita baik didunia maupun di akhirat kelak,

بسم الله الرحمن الرحيم الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَعَظِيْمٍ سُلْطَانِكَ. أَللهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِك عَلَى نَبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Baca Juga  MEMAKSIMALKAN 10 HARI TERAKHIR RAMADHAN : MERAIH LAILATUL QADAR DAN AMPUNAN ALLAH SWT

Yaa Alloh Yaa Ghoffaar,,

Kami bersimpuh dihadapanMu ya Alloh, memohon ampun atas segala dosa yang telah kami lakukan, Petunjukmu begitu terang namun kami masih lalai, kami abaikan perintah sholatMu, kami abaikan perintah zakatMu, kami abaikan perintah shiyamMu, bahkan keburukan yang Engkau larang terkadang masih kami lakukan,,

Ya Alloh,, ampuni dosa kami yang kerap berbicara kasar kepada orang tua kami, kadang menyakiti hati mereka, bahkan setelah mereka tiada, kami lupa mendo’akan untuk mereka ya Alloh,,, betapa hinanya diri ini,, maka kami bermunajat kepada Mu ya Alloh ampunilah kedua orang tua kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami ketika kami masih kecil,, Ya Alloh, ampunilah dosa guru-guru kami dan dosa orang-orang muslim, karena Engkaulah Dzat yang Maha Pengampun.

Yaa Alloh, yaa Robbal ‘Izzatiy,,

Engkaulah Dzat yang Maha Berkehendak,, Jadikanlah kami anak yang sholeh yang mendapat ridhoMu lantaran ridho orang tua kami,

Jadikanlah kami suami, istri, yang senantiasa mendapatkan curahan sakinah mawaddah warohmah dalam ketaatan kepada Mu yaa Alloh

Jadikanlah kami orang tua yang bertanggung jawab dan bijaksana atas anak-anak kami, dan beri kemampuan kepada kami untuk mendidik mereka menjadi anak yang sholeh yang akan mendoakan kami menuju syurgaMu yaa Alloh

Yaa Alloh, yaa Rozzaq

Mudahkanlah segala urusan kami dan saudara-saudara kami umat muslim,,

Jika ada di antara kami yang hari ini kesulitan ekonomi, berilah kemudahan dan limpahkan rizki yang halaalan thoyyiban

Jika ada di antara kami hari ini berjuang menuntut ilmu,, mudahkanlah dan fahamkanlah

Jika ada di antara kami yang hari ini belum mendapatkan jodoh, maka dekatkanlah jodohnya, jodoh yang terbaik dalam ketaatan kepada Mu

Jika ada di antara kami yang hari ini belum dikaruniai keturunan, mudahkan dan segerakan yaa Alloh,, beri keturunan yang sholih sholihah

Yaa Alloh, yaa Robbal ‘Aalamiin

Jadikanlah para pemimpin kami, pemimpin yang adil, dan jauhkanlah mereka dari keburukan syetan yang akan menjerumuskan mereka dalam kedhaliman

Jadikanlah bangsa kami bangsa Indonesia, bangsa yang menjunjung tinggi kebanaran dan keadilan, bangsa yang baik, baldatun thoyyibatun warobbun ghofur

Yaa Alloh, yaa Rohmaan yaa Rohiim

Berikanlah kepada kami kasih saying, dan kekuatan untuk tetap istiqomah dalam beribadah kepadaMu, Terimalah ibadah puasa romadhon kami, sholat kami, shodaqoh kami, bacaan qur’an kami, dan segala amal baik di bulan Romadhon tahun ini.

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button