Menebar Kedamaian: Pengajian Ahad Pagi PCM Pekajangan Giatkan Ukhuwah Islamiyah

Pengajian Ahad Pagi PCM Pekajangan di PRM Karanglo: Menguatkan Ukhuwah dan Makna Memaafkan *
PEKALONGANMU.COM , Kedungwuni – Majelis Tabligh PCM Pekajangan kembali menggelar Pengajian Ahad Pagi sebagai wadah mempererat ukhuwah Islamiyah bagi warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Cabang Pekajangan. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Al-Falah Karanglo, Kedungwuni, ini menghadirkan Dr. KH. Ali Trigiyatno, M.Ag., Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah , yang memberikan tausiyah inspiratif bertemakan “Power Memaafkan Damaikan Jiwa.”
Acara ini dihadiri oleh hampir 1000 jamaah, termasuk jajaran PCM & PCA Pekajangan, Ortom, AUM, serta warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari berbagai ranting.
H. Rochmat, perwakilan PRM Karanglo, dengan penuh haru menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya pengajian ini. Ia mengapresiasi dukungan PCM Pekajangan, Lazismu KL Pekajangan, dan Lazismu RSI , yang membantu kelancaran kegiatan ini meskipun Karanglo merupakan dukuh Tangkil Tengah.
Ketua PCM Pekajangan, H. Abdul Shomad, SE , dalam sambutannya menekankan bahwa pengajian ini bukan sekadar ajang kajian keagamaan, tetapi juga sebagai konsolidasi antar cabang dan ranting agar semakin erat dalam kebersamaan. “Mari kita jadikan pengajian ini sebagai perekat ukhuwah agar semakin solid dalam berjuang bersama,” ujarnya.
Pengajian juga disertai dengan penyerahan wakaf Mushola & Masjid PRM kepada PCM Pekajangan , yang diwakili oleh Drs. Suhandi Wasrin kepada H. Abdul Shomad, SE. , guna tertib administrasi secara dokumen. Hal ini menjadi bagian penting dalam pengelolaan aset dakwah yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Dr. KH. Ali Trigiyatno, M.Ag., dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa silaturahmi ibarat mengurai benang yang kusut , di mana halal bi halal menjadi jalan untuk memulihkan hubungan yang bermasalah agar kembali rukun . Ia mengingatkan pentingnya memaafkan sebagai amalan utama yang membawa ketenangan jiwa.
Beliau juga mengisahkan wasiat Rasulullah SAW saat Haji Wada, yang memberi kesempatan bagi sahabat-sahabatnya untuk menyampaikan jika ada sangkut paut atau kesalahan masa lalu. Kisah Ukasah, sahabat Rasulullah, yang memilih memaafkan Nabi meski memiliki kesempatan membalas, menjadi contoh besar akan keutamaan memaafkan.
Dengan gaya khas Jawa Timur , KH. Ali Trigiyatno memberikan tips halal bi halal agar tuntas, yaitu:
1. Mengikrarkan maaf secara lisan
2. Salaman sebagai simbol permintaan maaf
3. Video call jika tidak bisa bertemu langsung
4. Menyampaikan secara langsung kepada yang bersangkutan
5. Bersilaturahmi dengan mendatangi rumah orang yang ingin diberi atau dimintai maaf
6. Membawa bingkisan atau hadiah kecil untuk mencairkan suasana, terutama kepada orangtua, saudara, atau sahabat dekat
Beliau juga menegaskan bahwa berbagi hadiah atau bingkisan adalah sunnah Rasulullah SAW, karena dapat mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa kasih sayang.
Pengajian ditutup dengan doa bersama, dengan harapan pengajian Ahad pagi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Pekajangan dan sekitarnya. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menghidupkan ranting yang minoritas dan menumbuhkan Semangat beramal shalih.
Kontributor : Riskon MPI PCM Pekajangan