Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Serukan Pemuda Harus Melek Politik

PEKALONGAN – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Ahmad Ridhowi, menyerukan agar para pemuda harus melek politik. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja dan Dialog Politik Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Jum’at, 8 Agustus 2025, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Wiradesa. Ridhowi menilai baik buruknya sebuah kebijakan di suatu daerah dipegang oleh para wakil rakyatnya.
“Kalau salah memilih wakil rakyat maka akan salah juga dalam mengambil panutan. Kebijakan baik buruknya suatu daerah dipegang oleh para wakil rakyatnya. Oleh karena itu pemuda harus melek politik, karena tidak ada yang tidak masuk dalam ranah politik”, tutur Ridhowi.
Ridhowi juga berharap kepada para pemuda agar lebih logis dalam berpijak memilih pemimpin karena bila pemimpin tersebut benar-benar jadi, maka program-programnya harus kembali kepada pemuda.

“Sebagai wakil rakyat saya siapkan program untuk pemuda yang berkolaborasi di tahun depan. Kita sebagai pemuda harusnya lebih logis berpijak memilih pemimpin yang bila jadi benar-benar kembali memberikan programnya untuk kita, bukan saat itu menerima, hari lain kita tidak datang kembali’, tegas Ridhowi.
Sementara itu, Bendahara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Machendra, menyampaikan Pemuda Muhammadiyah memiliki line-up yang lengkap dengan sumber daya manusia di parlemen dan menteri dalam menunjang keberhasilan dakwah di Muhammadiyah.
“Pemuda Muhammadiyah itu tinggal membangun komunikasi program yang diambil, kita Pimpinan Pusat siap mendampingi teman-teman Pemuda Muhammadiyah di wilayah dan daerah”, tutur Machendra.

Rapat Kerja Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan sendiri dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Drs. Mulyono. Dalam sambutannya, Mulyono berharap kegiatan yang dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah harus terus secara kontinou dilaksanakan mengingat posisi Pemuda Muhammadiyah sebagai kader organisasi otonom harus tertib berorganisasi dan pembelajaran menjadi seorang pemimpin yang loyal. Mulyono juga mencontohkan Nabi Muhammad SAW dalam melakukan perkaderan sehingga rekonstruksi pemimpin masa depan harus terus berjalan. (Aruf)



