BeritaBerita AUMBerita Persyarikatan

Belum Sempat Launching Warungmu Sudah Diserbu

pekalonganmu, Kajen – Rencana launching WARUNGMU Warung Gratis untuk Umat oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan usai Sholat Jumat di kompleks Masjid Raya al-Khuzaemah, nyaris gagal. Hal ini disebabkan oleh antusiasnya jamaah dan warga yang langsung “menyerbu” Warungmu tepat setelah sholat Jumat usai 

“PDM memang tidak merencanakan ada acara launching formal secara khusus, sehingga kami langsung melayani jamaah dan warga yang mendatangi warungmu,” ungkap Ahmad Faesol, S.Ag., Ketua Tim Warungmu, menjelaskan. “Alhamdulillah, hari ini, kami mulai membuka Warungmu, warung gratis untuk umat. Warungmu ini merupakan hasil
kolaborasi antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, LAZISMU
(Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah) dan Takmir Masjid Raya
al-Khuzaemah,” tambah Faesol, yang juga Wakil Ketua PDM Kabupaten Pekalongan.

Warungmu ini merupakan langkah nyata
Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Setelah
hampir satu tahun berada dalam masa pandemi COVID-19 yang menghantam banyak
sendi kehidupan masyarakat, kehidupan ekonominya. Sehingga mungkin mereka
mengalamii kesulitan untuk makan. Maka Muhammadiyah membantu mereka, meski
hanya untuk makan siangnya.

Warungmu yang berlokasi di depan
kantor Lazismu Kabupaten Pekalongan ini akan buka 3 (tiga) hari tiap pekannya,
yaitu pada hari Jumat, Sabtu, dan Rabu, serta jam layanan hanya kurang lebih 2
jam, yakni dari jam 12.00, bada dhuhur, hingga jam 14.00 (2 siang). Tiap harinya
juga hanya akan menyediakan sekitar 200-an porsi. Hal ini dilakukan karena
Muhammadiyah tidak ingin menolong orang membutuhkan, tapi sekaligus mematikan
usaha orang lain. Sehingga cukup buka 3 kali dalam 1 pekan, dan makanannya pun
tidak dari masak sendiri, melainkan kolaborasi dengan warung-warung yang ada di
sekitar kompleks masjid Raya al-Khuzaemah.

“Pendirian warung ini
terinspirasi oleh Quran surat Al Maun, dimana diantaranya menyebutkan bahwa orang
yang mendustakan agama adalah orang yang tidak mau memberi makan orang miskin,”
lanjut Faesol, menerangkan alasan berdirinya warungmu.

Warungmu ini tidak dibuka hanya untuk
kelompok tertentu, tapi terbuka untuk siapapun yang ingin makan siang, tapi
memang lebih diutamakan untuk masyarakat yang membutuhkan (fakir-miskin). Orang-orang
yang mampu pun boleh makan di warung ini, dan tentu untuk mereka harapannya
lebih untuk menjadi donatur, sehingga bisa bersama-sama dengan Muhammadiyah
meringankan beban masyarakat yang fakir-miskin.

“Terima kasih, sudah ada warung
seperti ini, yang telah membantu orang kecil, tukang becak. Kami merasa sangat
terbantu, meski tiap pekan hanya 3 kali,” ucap Siswoyo, tukang becak, yang biasa
mangkal di Pasar Kajen.

“Semoga warungmu ini bisa lancar,
berkah untuk seterusnya,” harap pak Rasdi, tukang becak, yang turut makan di
warungmu, setelah turut berjamaah Sholat Jumat di Masjid Raya Khuzaemah.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button