Pekalonganmu.com - Dalam upaya memperkuat program penanggulangan COVID-19 di Kabupaten Pekalongan, Tim Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 (TPPC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan merekrut 200-an relawan yang akan bertugas mengedukasi masyarakat tentang COVID-19. Relawan ini berasal dari perwakilan Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah se-kabupaten Pekalongan, dimana mereka akan mewakili tiap kecamatan dan desa yg tersebar di wilayah Kabupaten Pekalongan.
"Saat ini ada dua kelompok warga yang kita hadapi. Pertama adalah mereka yang mampu mengakses media informasi, sehingga mereka mengetahui dan kemudian waspada terhadap ancaman COVID-19. Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok masyarakat yang kurang mampu mengakses media, mereka mengetahui informasi tapi kurang lengkap atau bahkan salah, sehingga mereka masa bodoh dengan penanggulangan COVID-19 ini," ungkap Dr. Nur Izah, Rektor Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, saat koordinasi TPPC di Kampus 2 UMPP.
Menyadari betapa penting peran relawan untuk mengedukasi masyarakat, sedangkan tim harus bekerja cepat dan tetap melaksanakan tatalaksana pencegahan COVID-19, salah satunya adalah 'social distancing', menjaga jarak, mengurangi berkumpul, maka tim memutuskan untuk menyelenggarakan pelatihan atau edukasi terhadap relawan secara online, menggunakan aplikasi zoom cloud.
Baca Juga : Lazismu Pekalongan Kucurkan 20 juta Untuk Penanggulangan Covid-19
Pada hari Senin, 23 Maret 2020, pukul 20.00 sampai dengan 20.40 wib, TPPC mengedukasi 200-an relawan secara online. Dalam kesempatan itu TPPC menghadirkan Dr. Corona Rintiawan, Sp.EM, koordinator Muhammadiyah COVID-19 Command Centro, bersama Drs. Amat Sulaeman, wakil ketua PDM Kabupaten Pekalongan. Acara tersebut berlangsung di tempat masing-masing, Dr. Corona ada di Malang, sedangkan peserta mengikuti acara dari rumah masing-masing, hanya mengandalkan jaringan internet dan gawai, tanpa berkumpul langsung di suatu tempat.
Dalam acara tersebut disampaikan pengetahuan dasar tentang COVID-19, sampai dengan bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Waktu 40 menit sebenarnya dirasa sangat singkat dan banyak hal bisa digali untuk dijadikan pedoman bagi relawan dalam menjalankan tugasnya.
"Insya Allah akan dilaksanakan acara edukasi online tahap berikutnya bersama nara sumber yang kompeten, sehingga para relawan mampu menangkap seluk beluk covid-19 untuk kemudian menyampaikan kepada masyarakat informasi yang benar dan kemudian masyarakat mau bergerak bersama menanggulangi COVID-19 ini," tutup Siti Khuzaiyah, sekretaris Seksi Edukasi dan Promosi TPPC.
umum muhammadiyahBERITA TERKAIT
