
๐ป *SPIRIT TAHAJUD (284) 1310*๐ป
*Bimbang yang Meresahkan*
Doa penenang hati dan pikiran sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, agar kita dapat merasa tenang dan damai. Kita sering kali dilanda masalah dan tidak jarang masalah itu membuat kita cemas dan gelisah. Apalagi jika kita belum berhasil menemukan solusinya, hati dan pikiran akan makin kacau dan membuat stres. Saat kondisi seperti itu terjadi, kita perlu mengandalkan Allah Swt. Berdoa meminta pertolongan kepada Allah Swt akan membantu meringankan beban pikiran dan membuat hati lebih damai. Selain itu, hal yang paling penting adalah kita harus yakin bahwa Allah Swt pasti akan menolong hamba-Nya. Inilah salah satu doanya.
ุงูููููููู ูู ุงููููู ุงูุนูููุฐู ุจููู ู ููู ุงููููู ูู ููุงููุญูุฒููู ููุงูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุงููุนูุฌูุฒู ููุงููููุณููู ููุงูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุงููุฌูุจููู ููุงููุจูุฎููู ููุงูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุบูููุจูุฉู ุงูุฏูููููู ููููููุฑู ุงูุฑูู ุฌูุงูู
Artinya: โYa Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa bimbang serta rasa sedih ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).โ
Hamm (ูู ูู) adalah salah satu kata dalam Alquran yang memiliki makna berdekatan dengan depresi. Depresi adalah kondisi medis yang menyebabkan perasaan sedih yang berdampak negatif pada pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang.
Rasa gelisah merupakan salah satu fitrah manusia sebagai makhluk yang memiliki perasaan. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan perasaan gelisah merasuk ke dalam hati kita. Namun, yang sering terjadi adalah kekhawatiran akan masa depan yang belum pasti, kondisi finansial, kondisi kesehatan, dan lainnya.
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang. Adapun gejala depresi meliputi:
1. Perasaan sedih yang mendalam dan berkelanjutan
2. Kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disuka.
3. Putus harapan atau merasa tidak berharga
Depresi ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti: Penurunan performa dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, Gangguan hubungan sosial, Keinginan untuk bunuh diri.
Pada kenyataannya, depresi termasuk salah satu penyakit non fisik yang banyak menjangkiti manusia modern. Itulah mengapa, tempat-tempat rehabilitasi dan konsultasi psikologi, khususnya di kota-kota besar, menjadi tempat yang ramai dikunjungi, tidak kalah ramainya dengan tempat praktik dokter-dokter umum.
Kerasnya persaingan hidup, semakin menggilanya tuntutan hidup, ide-ide kapitalis yang mendominasi otak, dan aneka permasalahan sosial lainnya, menjadikan orang-orang modern sangat rentan terhadap stres. Kondisi stres yang terus menerus pada akhirnya akan bermuara pada hadirnya depresi. Maka, apabila kita ringkas, depresi adalah salah satu produk dari kecemasan kronis dan ketakutan yang berkepanjangan.
Kecemasan dan ketakutan ini merupakan emosi negatif yang sangat merusak keseimbangan fisik dan kejiwaan manusia, apalagi kalau berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Mengapa bisa begitu ya?
Pada saat perasaan negative tadi masuk ke talamus di otak, bagian ini akan segera merelay informasi tersebut ke seluruh bagian otak, seperti ke bagian pengatur motorik, bagian pengatur kognisi, bagian pengatur budi luhur yang dipakai ibadah, akhirnya orang hidup dalam kecemasan, kesedihan, dan ketidakberdayaan. Talamus di otak pun akan memancarkan kecemasan yang menakut-nakuti. Sebagai akibatnya tubuh yang cemas akan merespons dengan mekanisme perlawanan (respons defensif), jantung pun akan berdetak lebih kencang.
Contoh reaksinya mirip seperti saat kita dikejar anjing. Adrenalin akan dipompa. Darah yang dipompa dengan keras secara terus menerus bisa mengakibatkan terjadinya pengikisan pada dinding-dinding pembuluh darah. Oleh karena itu, orang yang didominasi kecemasan dan ketakutan hidupnya akan jauh dari rasa bahagia karena tidak adanya rasa syukur. Dia pun akan sangat rentan terhadap penyakit.
*Adakah solusi yang ditawarkan Islam untuk mencegah sekaligus mengobatinya?*
Jauh-jauh hari sebelum merebaknya berbagai gangguan dan penyakit kejiwaan seperti sekarang, Islam sudah mengkondisikan penganutnya untuk sehat secara lahir dan batin, fisik dan mental, jasmani, dan ruhani.
Dr. Muhammad โUtsman Najati dalam buku Psikologi Nabi (2005:364-417) mengungkapkan bahwa di dalam ajaran Islam termuat serangkaian cara yang dapat dimaknai sebagai upaya pencegahan sekaligus pengobatan bagi orang-orang yang mengalami masalah kejiwaan.
Psikoterapi sendiri biasa dimaknai sebagai โupaya sistematis yang dilakukan oleh para psikolog atau dokter jiwa untuk melakukan perubahan pada kepribadian atau perilaku seseorang yang mengalami penyimpangan perilaku.โ Bagi para ahli ibadah dan kaum shalihin, paket-paket ini sudah tidak asing lagi, bahkan sudah menjadi kesehariannya.
Apabila kita ringkas ada tiga paket yang ditawarkan Islam.
*Pertama,* psikoterapi melalui keimanan. Keimanan kepada Allah Azza wa Jalla, yang intinya bertauhid dan mendekatkan diri kepada-Nya, merupakan fondasi yang sangat kokoh dalam membentuk konsep diri dan kepribadian manusia. Penanaman konsep keimanan yang dilakukan melalui belajar, beramal, dan bertawakal, akan mampu memberikan kekuatan spiritual yang dahsyat pada diri seseorang sehingga dia akan mampu menghadapi kondisi sesulit apapun.
*Kedua,* psikoterapi melalui taubatan nasuha atau tobat yang sebenarnya. Artinya, seseorang dikondisikan atau idealnya mengkondisikan diri untuk โkembali kepada Allahโ, memohon ampun kepada-Nya atas segala dosa dan maksiat yang pernah dilakukan, memasrahkan diri kepada Allah sehingga beban-beban psikologis sebagai akibat dari dosa bisa dilepaskan.
*Ketiga,* psikoterapi melalui ritual ibadah, yaitu shalat, shaum, zakat, dan sedekah, ibadah haji, doa, zikir, membaca; menelaah; dan mengamalkan Al-Quran. Dengan landasan keimanan, seorang Muslim dikondisikan untuk senantiasa menjalin harmoni dengan Allah Taโala, dengan sesamanya, dan dengan lingkungannya.
Disyariatkannya sejumlah ibadah ritual adalah untuk membangun harmoni dengan ketiga aspek ini.
Memang, ibadah ritual difokuskan semata kepada Allah Taโala. Akan tetapi, nilai-nilai dari ibadah tersebut akan terpancar pada lahirnya kemanfaatan dan harmoni dengan sesama. Bukankah ibadah dalam Islam memiliki aspek pembersihan dan pensucian jiwa, membangkitkan optimisme, mengoptimalkan fungsi otak dan tubuh, sekaligus membangun ketenangan dan kedamaian jiwa?
Jadi, melalui ibadah ritual yang dijalankan secara intens dan optimal, seorang Muslim akan mendapatkan tubuh, jiwa, dan ruhani yang sehat. Insya Allah.