Tingkatkan Keterampilan Mengemas Perkaderan, Pelajar Muhammadiyah Pekalongan Gelar Pelatihan Fasilitator Pendamping
PEKALONGAN – Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan pelajar Muhammadiyah untuk mengemas perkaderan, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Pekalongan menggelar Pelatihan Fasilitator Pendamping 1 (PFP 1), Jum’at s.d Ahad, 24 s.d 26 Oktober 2025 di Fakultas Tehnik dan Ilmu Komputer (Fastikom) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP). Sejumlah 20 peserta turut ambil bagian setelah terpilih melalui sistem seleksi. Para peserta berasal dari Pelajar Muhammadiyah di Kabupaten Pekalongan, Kudus dan Tegal. Kegiatan dibuka oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Impron. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pekalongan, Hj. April, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Agung Dwi Hanggoro, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Pekalongan, Yulisa Rinda, dan Eksekutif Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Pekalongan, Muhammad Dwi Fakhrudin.
Ketua Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Pekalongan, Fachry Mei Sandi, mengatakan bahwa kegiatan Pelatihan Fasilitator Pendamping bertujuan agar para peserta dapat mengemas pelatihan perkaderan dengan baik, sehingga output pelatihan perkaderan yang diselenggarakan dapat berjalan dengan baik, menghasilkan kader-kader penerus dalam mewujudkan tujuan Muhammadiyah, serta dapat melanjutkan perkaderan ke jenjang selanjutnya.

Fachry berharap seluruh peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan fasilitator pendamping tersebut dapat mengamalkan ilmu yang diberikan dan dapat menjadi ajang sharing ilmu antar pelajar Muhammadiyah.
Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Impron, yakin terhadap hasil seleksi peserta yang telah terpilih untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Fasilitator Pendamping tersebut. Menurut Impron, ada lima anak SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan yang terpilih dalam seleksi tersebut yang dirinya yakin akan kemampuan yang bersangkutan karena dirinya juga mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan.
“Kalian akan disiapkan untuk menjadi fasilitator. Kalian akan dibekali membuat pelatihan. Anak-anak yang sudah terpilih ini saya yakin. Yang saya kenal dari SMUHI (SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan) kualitasnya baik. Kalian sudah terpilih, sudah pernah mengikuti Taruna Melati. Semoga ke depan Muhammadiyah tidak akan susah mencari kader”, tutur Impron.

Impron juga mengenang ketika di tahun 1983 dirinya menjadi anggota Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan.
“Dulu pelatihannya model diculik oleh panitianya sendiri untuk melatih dinamika peserta dalam mengikuti pelatihan. Saat ikut pelatihan saya kelas 2 Tsanawiyah. Dengar jam 3 pagi ada adzan, saya kaget, bangun ke masjid kok sepi, ternyata ada dua adzan, tidak terpikir ada adzan jam 3 pagi, sehingga sampai saat ini masih punya kesan, ternyata adzan untuk shalat lail”, ungkap Impron.
Impron juga berpesan kepada jajaran Pelajar Muhammadiyah agar kegiatan perkaderan harus dibentuk dan diprogramkan secara rutin, seperti Taruna Melati 1, Taruna Melati 2 dan Pelatihan Fasilitator Pendamping.

“Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan selalu mendukung. Kegiatan selama tiga hari ini untuk kalangan remaja sungguh luar biasa karena pelajar yang mau aktif itu sedikit. Muhammadiyah disuruh menggembleng pelajar itu pasti susah, sehingga dibutuhkan peran Pelajar Muhammadiyah. IPM lahir sejak 18 Juli 1961 dalam situasi PKI (Partai Komunis Indonesia). Saat itu, IPM diharapkan membantu Muhammadiyah dakwahnya. IPM sejak dulu sudah tampil sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah sebagai pendukung Muhammadiyah, sebagai kader Muhamamdiyah”, ungkap Impron.
Impron juga berpesan agar para Pelajar Muhammadiyah dapat berkonsentrasi dalam pendidikan di sekolahnya.
“Ada program kegiatan, minta dana ke Muhammadiyah. Muhammadiyah pasti berterima kasih. Coba ikhlaskan waktunya untuk menekuni pelatihan. Semoga bisa dimanfaatkan untuk bekal berdakwah. Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan selalu mendukung”, tutur Impron. (Nanang)



