Artikel

Keutamaan membaca kalimat tahlil

SPIRIT TAHAJUD (035) 0402 oleh Drs. Amat Sulaiman

SPIRIT TAHAJUD (035) 0402

Keutamaan membaca kalimat tahlil

Bacaan tahlil adalah kalimat “Laailaaha illallah” yang memiliki arti “tiada Tuhan selain Allah”. Bacaan ini memiliki beberapa keutamaan yang baik jika dibaca setiap hari oleh umat muslim. Adapun keutamaan-keutamaan tersebut yaitu sebagai berikut:

*1. Akan mengantarkan masuk surga.*

عَنْ مُعَاذَ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621).

Dengan demikian orang yang senantiasa membaca kalimat Tahlil apalagi saat ketika sakaratul maut, maka orang tersebut akan dimasukkan ke dalam surga.

*2. Mendatangkan keberuntungan.*

Dalam haditsnya, Rasulullah menjelaskan mengenai orang yang paling bahagia di akhirat kelak karena mendapatkan syafaatnya. Orang yang berhak mendapatkan syafaat adalah orang yang paling tulus mengucapkan kalimat tauhid, Lailahaillah, tanpa mengharapkan apapun kecuali untuk mengesakan Allah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ

Artinya: Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, beliau berkata: Ya Rasulullah siapa orang yang paling beruntung mendapatkan syafaatmu di hari kiamat ? Nabi menjawab: Wahai Abu Hurairah, sungguh aku menduga belum ada seorang pun yang bertanya sebelum kamu yang menanyakan hal tersebut, karena aku mengetahui kecintaanmu kepada hadits. Manusia yang paling bahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan kalimat La ilaaha illallah dengan tulus dari hatinya. [HR Al-Bukhari – Muslim]

Baca Juga  Persiapkan Bekal Hidup Untuk Mati

Dalam hadits tersebut menyatakan bahwa orang yang senantiasa mengucapkan kalimat Tahlih dengan hati yang ikhlas maka termasuk ke dalam golongan orang yang beruntung. Yang dimaksud dengan ikhlas di sini adalah ikhlas menghambakan diri kepada Allah SWT. Karena orang itu menyadari tidak ada Tuhan selain Dia, maka ia benar-benar menghambakan diri kepada-Nya. Konsekuensinya, ia haruslah menaati semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

*3. Terbebas dari api neraka.*

Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ‘Asyhadu an laa ilaaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi, “Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873).

Dalam hadits muttafaqun ‘alaih, dari ‘Itban bin Malik bin ‘Amr bin Al ‘Ajlan Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ

 

“Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah” (HR. Bukhari no. 425 dan Muslim no. 33).

Maksud hadits di atas bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan barangsiapa mengucapkan kalimat laa ilaha illallah dengan ikhlas dan melaksanakan konsekuensinya yaitu menjauhi kesyirikan dan mengamalkan kalimat tadi secara lahir dan batin, dan mati dalam keadaan demikian, maka neraka tidak akan menyentuhnya pada hari kiamat kelak. Demikian kata Syaikhuna Dr. Sholih Al Fauzan dalam kitab beliau Mulakhos fii Syarh Kitab Tauhid, hal. 28.

Selain itu, Rasulullah juga bersabda: “Sesungguhnya akulah orang yang paling tahu tentang suatu kata-kata yang jika seseorang mengatakannya dengan hati yang jujur, lalu orang itu mati dalam keadaan semacam itu, pasti ia diharamkan tersentuh api neraka, yaitu mengucapkan Laailaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah).” (HR. Hakim dari ‘Amr ra.)

 

*4. Dapat memperbaiki iman.*

Baca Juga  Keabadian Cinta Rasul Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam

Mengenai hadits perbarui iman dengan memperbanyak ucapan kalimat ‘laa ilaaha illallaah’ disebutkan dalam riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’ dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 

“جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ “، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا؟ قَالَ: ” أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ “

 

“Perbarui iman kalian” . “Ya Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?” tanya para sahabat. Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’ (HR. Ahmad dan Thabrani dari Abu Hurairah ra.)

 

*5. Amalan Dzikir yang paling utama.*

Kalimat tahlil adalah amal yang paling utama yang paling banyak pahalanya menyamai pahala memerdekakan budak dan merupakan pelindung diri dari gangguan godaan setan yang terkutuk. Sebagaimana Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

*”Barangsiapa mengucapkan laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir’* [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)

 

*6. Kunci delapan pintu surga.*

Seorang muslim yang senantiasa mengucapkan bacaan tahlil setiap hari maka ia dapat masuk surga melalui pintu mana saja yang disukainya. Mereka bisa memilih satu dari delapan pintu surga yang terbuka untuknya. Dari ’Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ’anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ

Baca Juga  Menyibak Penyesalan Manusia

 

“Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim, no. 28).

*7. Kebaikan yang paling utama.*

Hal ini pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, di mana beliau ditanya sahabat Abu Dzar, lalu beliau bersabda:

قُلْتُ ياَ رَسُوْلَ اللهِ كَلِّمْنِي بِعَمَلٍ يُقَرِّبُنِي مِنَ الجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ إِذاَ عَمَلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ حَسَنَةً فَإِنَّهَا عَشْرَ أَمْثَالِهَا، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ ، قَالَ هِيَ أَحْسَنُ الحَسَنَاتِ وَهِيَ تَمْحُوْ الذُّنُوْبَ وَالْخَطَايَا

Abu Dzar berkata, : ”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, ”Wahai Rasulullah, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55)

Demikianlah keutamaan kalimat Tahlil yang merupakan dzikir paling utama. Dengan terbiasanya mengucapkan dzikir tahlil ini berarti ia telah perbarui iman yang ada di hatinya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button