Berita

Kajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan : Menyemai Keikhlasan di Tengah Rutinitas Profesi

PEKALONGANMU.COM , Pekalongan, 26 September 2025— Dalam upaya memperkuat nilai spiritual di lingkungan akademik, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan menyelenggarakan kegiatan Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi dosen dan karyawan dengan tema “Menghidupkan Ruh Ikhlas di Tengah Rutinitas Pengabdian”. Acara ini berlangsung pada Jumat siang di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Kampus 1.

Kegiatan ini menghadirkan H. Imam Kamaludin sebagai pemateri utama. Dalam suasana yang khidmat, beliau mengajak seluruh peserta untuk merenungi kembali makna ikhlas sebagai pondasi amal dan ibadah dalam kehidupan profesional dan sosial.

 

Tauhid dan Muamalah sebagai Pilar Keikhlasan

Dalam pemaparannya, H. Imam Kamaludin menekankan bahwa keikhlasan tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tauhid yang utuh. Tauhid bukan hanya tercermin dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam muamalah—interaksi sosial dan profesional yang dijalani sehari-hari. “Setiap bidang pekerjaan adalah ladang ibadah jika dilandasi niat yang benar,” ungkapnya.

Baca Juga  Filosofi Puasa Ramadhan

Beliau juga mengangkat tafsir inspiratif dari KH. Ahmad Dahlan terhadap surat Al-Ashr. KH. Dahlan memaknai waktu sebagai proses pemerasan potensi manusia, seperti buah yang diperas untuk menghasilkan sari terbaik. Oleh karena itu, setiap detik kehidupan harus dimanfaatkan untuk amal saleh dan pengabdian yang tulus.

 

Menjaga Keikhlasan di Tengah Rutinitas

Keikhlasan dalam bekerja dan mengabdi bukanlah hal yang mudah. Rutinitas sering kali membuat seseorang lupa akan niat awal. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan komitmen untuk terus memperbarui niat serta menjaga ruh ibadah dalam setiap aktivitas.

“Motivasi untuk ikhlas adalah kunci awal dalam pengabdian. Kita harus mampu melepaskan motivasi duniawi dan mengarahkan orientasi hidup hanya kepada ridha Allah,” ujar H. Imam Kamaludin.

Salah satu doa yang disampaikan sebagai penguat keikhlasan berbunyi: “Ya Allah, jadikan umur terbaikku sebagai penutup terbaikku.”Doa ini menjadi pengingat bahwa waktu adalah amanah, dan tidak ada jaminan seseorang akan memiliki kesempatan esok hari.

Baca Juga  Pengajian Ramadhan 1446 H Muhammadiyah Jawa Tengah Regional Pekalongan Raya Perkuat Ukhuwah dan Wawasan Keislaman

 

Pengabdian sebagai Jalan Menuju Kemuliaan

Dalam penutup kajian, H. Imam Kamaludin menyampaikan bahwa pengabdian bukan sekadar tugas formal, melainkan jalan menuju kemuliaan jika dilakukan dengan ikhlas. Peran sebagai pendidik, kepala keluarga, maupun anggota masyarakat adalah bentuk pengabdian yang harus dijalani dengan penuh kesadaran spiritual.

“Sesungguhnya milik Allah-lah segala sesuatu yang diambil-Nya. Kita tidak tahu kapan masa itu tiba, maka hiduplah seakan-akan kita adalah musafir yang hanya singgah sementara,” kutip beliau dari hadis Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan di lingkungan kampus, serta menjadi pengingat bahwa setiap langkah pengabdian harus dilandasi oleh keikhlasan dan orientasi kepada Allah SWT.(IST)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button