Peduli Kondisi Literasi Indonesia Muhammadiyah Adakan Kopdarnas Pegiat Literasi

SOLO – Muhammadiyah melalui Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) tegakkan pentingnya literasi pada masyarakat Indonesia, kecilnya minat baca menjadikan kurangnya literasi pada masyarakat. Pepatah tua mengatakan membaca akan membuka jendela dunia, untuk kembali menegakkan pepatah tua tersebut MPI dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumpulkan seluruh penggerak literasi se-Indonesia dalam acara "Kopidarat Nasional (Kopdarnas) Pegiat Literasi" di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta di Sukoharjo. Acara berlangsung sejak Jum'at 8 Desember sampai Ahad 10 Desember 2018.

Pada Kopdarnas Pegiat literasi yang di hadiri oleh seluruh MPI Wilayah se-Indonesia, UPT Perpustakaan AUM se-Indonesia dan segenap komunitas pegiat literasi yang berada di bawah naungan Muhammadiyah saling bertemu dan sharing bersama mengenai kondisi literasi di masing-maaing daerahnya, seperti salah satu sahabat pegiat literasi dari daerah gresik yang mengatasnamakan kegiatannya "Book On The Street (BOTS)" yang di prakarsai oleh teman-teman IPM Wilayah Gresik misalnya menggerakkan pentingnnya literasi dengan meningkatkan minat baca masayarakat melalui kegiatannya menyuguhkan buku mendekati masyarakat melalui BOTS yang biasanya dilakukan di daerah-daerah keramaian, selain BOTS ada juga kegiatan serupa di daerah Jogja yakni dari komunitas "Akar Rumput" oleh para Alumni IMM ada pula dari Bandung dengan "Banyu Biru" yang digerakkan oleh pegiat literasi dari PDNA ada pula dari Lampung, Sulawesi, dan Kalimantan pun ikut hadir.

Dalam kegiatan Kopdarnas Pegiat Literasi dari MPI pusat juga telah bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional dan PT.Pos Indonesia melalui program pemberian hibah buku pada seluruh pegiat literasi di seluruh Indonesia dan program baru dari PT.Pos Indonesia yakni gratis ongkos kirim buku pada tanggal 17 setiap bulannya.

Melalui Kopdarnas Pegiat Literasi ini pula nantinya akan di buat Grand Desaind literasi tingkat Nasional, yang pada akhirnya nanti akan mampu menjadikan Muhammadiyah sebagai pelopor pegiat literasi di Indonesia, selain pembentukan Grand Desain MPI juga swdang menggarap pembuatan Museum Muhammadiyah sebagai hadia untuk Muktamar yang akan datang di Tahun 2020. (TIKA)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button