BeritaBerita PersyarikatanBerita Umum

Muhammadiyah Pekalongan Bertekad Optimalkan Sumber Daya Lawan COVID-19

pekalonganmu.com – “Dalam upaya mencegah dan menangulangi COVID -19 diperlukan langkah nyata oleh semua komponen. Maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan membentuk Tim Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 (TPP Covid-19) Muhammadiyah Pekalongan,” ungkap Drs. Mulyono, Ketua PDM Kabupaten Pekalongan, dalam Konferensi Pers Muhammadiyah, pada hari Sabtu, 28 Maret 2020, di Kampus Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP). “TPP Covid-19 adalah tim yang akan mengkoordinasikan segala kegiatan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan COVID-19,” lanjut Mulyono.

PDM akan menggali semua potensi Muhammadiyah Pekalongan untuk bersama-sama  melakukan kegiatan penanggulangan COVID, dari sisi pendanaan maupun jiwa dalam berjihad melawan COVID-19 ini. Melalui LAZISMU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqah Muhammadiyah) dalam penggalangan dana, UMPP, dan Rumah Sakit Muhammadiyah yang memiliki sumber daya sesuai yang dibutuhkan, dan semua majelis dan organisasi otonom serta Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-kabupaten Pekalongan untuk menyiapkan tenaga relawan, baik untuk mengedukasi masyarakat maupun relawan teknis dalam desinfeksi lingkungan.

Konferensi Pers tersebut dihadiri oleh Ketua PDM Kabupaten Pekalongan, Drs. Mulyono, Ketua TPP COVID-19, Rofiansa Sulthon, Rektor UMPP, DR Nur Izzah, Direktur RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, dr. Widjdan Kadir, Ketua  LAZISMU, H. Riyanto, serta beberapa jajaran PDM, TPP COVID-19, UMPP, dan relawan.

Seluruh peserta dan rekan-rekan wartawan yang meliput pun harus mengikuti  protokoler penanggulangan COVID-19. Sebelum masuk ruangan, mereka harus mencuci tangan mereka dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Kemudian posisi tempat duduk juga diatur renggang atau dengan jarak tertentu, sehingga tidak berhimpitan atau terdapat kontak langsung. Juga meminimalkan jabat tangan atau kontak langsung antar peserta konferensi pers tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PDM Kabupaten Pekalongan juga menghimbau kepada warga Muhammadiyah dan masyarakat umum untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, karena sejatinya wabah adalah sebagian azab dan sekaligus rahmat bagi orang beriman. Dan mengingatkan betapa pentingnya untuk tetap berada di rumah ketika berada di daerah wabah, karena balasan pahalanya adalah pahala mati syahid.

Sejalan dengan itu, UMPP menyampaikan bahwa mahasiswa UMPP yang sedang melakukan program pembelajaran Daring (dalam jaringan – online), juga mahasiswa yang masih menjalani praktik, dialihkan untuk juga terlibat sebagai relawan yang mengedukasi masyarakat sekitarnya. Sedangkan Program Studi Farmasi, dosen dan mahasiswanya diberdayakan dalam upaya produksi Hand Sanitizer dan Hand Washer, yang saat ini keberadaanny langka di pasaran, untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian masyarakat.

“Terkait surat edara dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pelibatan Mahasiswa dalam Penanggulangan COVID-19, khususnya mahasiswa prodi kesehatan, untuk menjadi tenaga relawan di rumah sakit dan dinas kesehatan, masalah kompensasi berapa SKS atau menjadi pengganti tugas akhir, masih dibicarakan di Universitas,” ungkap DR Izzah.

Dalam kesempatan itu, UMPP juga memberikan hibah 17 Spryer kepada PDM Kabupaten Pekalongan, yang selanjutnya akan dibagikan kepada 17 Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Pekalongan, untuk mengoptimalkan program desinfeksi lingkungan.

RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, sebagai salah satu lembaga yang bergerak dalam tindakan kuratif, turut mempersiapkan diri untuk penanggulangan COVID-19 ini. “Problem utama yang dihadapi oleh rumah sakit dan tenaga kesehatan saat ini adalah minimnya APD (Alat Pengaman Diri). Meskipun punya uang, tapi APD minim, jadi tidak bisa menyediakan untuk persiapan. Ibaratnya kami akan perang tapi tidak dilengkapi senjata,” ungkap dr. Widjdan Kadir. Meski demikian RSI tetap mengupayakan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, yakni terjadinya ledakan pasien COVID-19, dengan menyiapkan tim tenaga kesehatan dan menyediakan APD, serta sarana prasarana lainnya.

“Tenaga Kesehatan jangan dibuat stress, tapi harus dimotivasi, karena mereka adalah mujahid-mujahid yang berjuang melawan COVID-19,” lanjut dr Widjdan. (ad)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button