Artikel

Perbanyak Munajat kepada Allah

Munajat adalah salah satu bentuk doa selain wirid, dzikir
dan tawasul. Dalam KBBI, Munajat dijelaskan sebagai doa sepenuh hati kepada
Tuhan untuk mengharapkan keridhaan, ampunan, bantuan, hidayat, dan sebagainya.
Munajat artinya berbisik atau berbicara secara rahasia. Salah satu inti dari
munajat yang kita bicarakan adalah berdua-duaan dengan Allah, membisikan
rahasia dan menyampaikan cinta. Cinta inilah yang membuat orang ingin selalu
berbisik dan berdua-duaan dengan-Nya. Mengapa? Karena hatinya dekat.

Dengan demikian, munajat merupakan aktifitas doa seorang
muslim yang dilakukan sepenuh hati untuk mengharapkan ampunan, ridho dan
pertolongan Allah. Doa adalah senjata kita sebagai seorang muslim dalam
menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Doa merupakan sarana yang membuat
seorang muslim selalu optimis untuk menatap kehidupan ke depan.

Kenapa kita harus selalu optimis. Karena dengan doa kita
yakin bahwa Allah akan menurunkan pertolongannya sebagaimana Dia telah
menjanjikan. Optimisme berarti suatu kondisi kehadiran Tuhan dalam aktifitas
kehidupan sehari-hari. Dalam al-Qur’an Allah berfirman: Dan apabila hambaku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu
(al-Baqarah: 186).

Setiap malam dalam sholatnya, Nabi Muhammad tidak berhenti
bermunajat menyampaikan doa kepada Allah SWT agar memberikan ampunan pembebasan
azab untuk umatnya. Hal ini antara lain sebagaimana dikuatkan dalam riwayat
yang masyhur termasuk riwayat Imam Ahmad dan juga dalam Mushannaf Ibn Abi
Syaibah:

 عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ  قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَتَّى أَصْبَحَ يَتْلُو آيَةً وَاحِدَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ بِهَا
يَرْكَعُ وَبِهَا يَسْجُدُ وَبِهَا يَدْعُو إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ
عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ

 artinya : Beliau (Abu Dzar) RA mengatakan “Aku mendengar Nabi SAW
satu malam dalam sholatnya, beliau membaca dan mengulang-ulang firman Allah di
setiap ruku dan sujudnya. Doa Nabi SAW untuk umatnya diabadikan dalam surat Al
Maidah ayat 118 yang artinya. “Jika engkau mengazab mereka, sesungguhnya
mereka adalah hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya memang
Engkau maha pengampun lagi maha bijaksana.”

Tuhan kita Allah swt. tidak akan pernah ingkar dengan
janji-Nya selama kita benar-benar berdoa dengan sungguh-sungguh dan sepenuh
hati yang dilandasi jiwa optimis. Bahkan doa disebutkan oleh Allah sebagai
adalah ibadah.

 وَ قَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي
سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

 artinya : Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.
(QS. Al-Mukmin : 60)

Orang yang menjauhi doa disebut sebagai orang yang sombong
dan sangat dekat dengan api neraka, karena ia selalu merasa dirinya mampu
mengatasi berbagai persoalan dan tidak merasa butuh kehadiran Allah. Secara
fitrah manusia itu lemah dan tidak sempurna. Dalam kondisi tertentu dan dalam
tantangan kehidupannya ia pasti akan menemukan satu titik yang merasa ia
sendiri dan lemah. Ketika itulah, ingatlah kepada Tuhan dengan berdoa karena
doa adalah cara manusia ingin diperhatikan Tuhan ( QS: Al- Furqan : 77).

 قُلۡ مَا یَعۡبَؤُا بِکُمۡ رَبِّیۡ
لَوۡ لَا دُعَآؤُکُمۡ ۚ فَقَدۡ کَذَّبۡتُمۡ فَسَوۡفَ یَکُوۡنُ لِزَامًا

 artinya : Katakanlah (Muhammad, kepada orang-orang musyrik), “Tuhanku
tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena ibadahmu. (Tetapi bagaimana
kamu beribadah kepada-Nya), padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya? Karena
itu, kelak (azab) pasti (menimpamu).”

Lalu, bagaimana cara berdoa dan bermunajat yang benar?
Kadang kita sudah merasa telah berdoa berkali-kali tetapi ia merasa selalu
diabaikan Tuhan. Pada gilirannya ia jatuh pada perasaan menyalahkan Allah yang
tidak mendengar keluh kesahnya. Karena itulah, penting sekali agar munajat kita
tidak jatuh pada aktifitas menghujat Tuhan.

 Bagaimana sebaiknya kita bermunajat pada Allah? Ingat
munajat adalah pengharapan total, rendah hati dengan sikap optimis bahwa doa
yang kita minta akan dikabulkan, yaitu :

 1.            Memohon
dengan ikhlas hanya karena Allah bukan karena ada sebab dan kepentingan lain.
Sekalipun ia ikhlas dalam hatinya, tetapi ia mempunyai sebab dan kepentingan
lain yang lebih besar yang merusak keikhlasannya, tentu doa itu akan jauh dari
pengabulan Tuhan. (QS: al-Mu’min: 14).

 2.            Berdoalah
dengan khusu’ perasaan penuh permohonan, harapan dan optimisme disertai dengan
merendahkan diri. Memohon berarti mengharap bukan dengan rasa congkak dan
sombong apalagi menantang Tuhan. (Al-a’raf 55-56)

 3.            Berdoalah
dengan nada suara lembut, pelan  dan hati
tenang serta tidak mendesak-desak dalam memohon dan tidak mengeraskan suara
seolah ingin didengar orang lain. (QS: Maryam 3, dan QS: Al-A’raf : 205).

 4.            Ikutilah
doa munajat dengan mengerjakan amal sholeh, karena Allah telah berjanji akan
menerima doa orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh. (QS : Asy-Syura :
26)

 5.            Hindarilah
doa yang akan mendatangkan keburukan atau dapat memutus silaturrahmi. Jangan
mendoakan sesuatu kejelekan dan kerusakan kepada saudara yang lain. Karena
sesungguhnya Allah tidak akan pernah menerima doa yang menghantarkan kepada
kejelekan dan keburukan untuk orang lain.

 Orang yang berdoa sejatinya meyakini dan mempercayai bahwa
doa yang disampaikan akan diterima oleh Allah Swt. Sikap optimisme penting
karena sejatinya Allah telah menjanjikan untuk menerima segala doa asal
dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Demikian cara munajat, memohon
ampun dan pertolongan kepada Allah. Mengingat doa adalah senjata seorang muslim
maka jangan jadikan doa itu untuk menyerang sesama muslim.

Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah
kepada-Nya. Seseorang selagi banyak pasrah dan tunduk, niscaya akan lebih dekat
dengan Allah. Sabda Rasulullah saw., “Saat seseorang paling dekat dengan
Rabb-nya ialah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (Muslim
no. 428). Seseorang selagi mau bermunajat kepada Allah dengan ucapan yang
mencerminkan ketundukan dan kepasrahan, tentu imannya semakin kuat di hatinya.
Semakin menampakan kehinaan dan kerendahan diri kepada Allah, semakin kuat iman
kita. Semakin banyak berharap dan meminta kepada Allah, semakin kuat iman kita
kepada Allah swt. Mari kita jadikan doa sebagai senjata kebaikan bagi seluruh
umat manusia. 

Penulis : Drs. H. Ahmad Sulaiman (Wakil Ketua PDM Kabupaten Pekalongan) 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button